Udara dingin mendekap tubuhku, mataku berkeliaran tak tentu arah. Jemari tanganku terus menunggangi mouse dengan sesekali menggelitik keyboard sambil melamun.
Tanpa sadar, si mouse mengantarku ke sebuah homepage akun yg nama pemiliknya tidak asing lagi bagiku. Pada sebuah photo profile mataku menatap lekat, terlena mengagumi keindahan pemiliknya.
Betapa ingin aku menemui penghuninya, bersenda gurau dan mengungkapkan perasaanku padanya, "betapa rindunya aku kepadamu". Tak bisa tidak, sering kali hatiku membisikan namamu disela-sela senggangku.
Bagaimana keadaanmu ? Jika saja hati bisa bicara, ia tak mampu berdusta. Aku ingin lebih dekat denganmu. Bersamamu selamanya. Mungkinkah takdir merestui kau dan aku ? Mengikat kau dan aku dalam pertalian syar'i :D Aku terhanyut perasaan.
Dingin yg mendekapku tergantikan oleh hangatnya kalbu yg sedang berkecamuk. Helaan napas menelan angan-anganku. Aku berpaling ke langit-langit dan tersipu malu, seakan dinding yg bisu menguntit perbuatanku dan sekerumunan semut menertawaiku. Bodohnya aku ini.
Wahai Allah yg membolakbalikkan hati, tuntunlah aku pada takdir yg meneduhkan jiwa yang lemah ini. Agar aku tidak melulu terlena pada sesuatu yang tidak pasti.
Tidak ! Tidak boleh !