Senin, 02 Maret 2015

Tips biar nggak di-php-in cowok

mau tau nggak rahasia biar nggak di-php in cowok?

ini teori teruji klinis berdasarkan penelitian ilmiah bersertifikat halah dari BPOM grin emotikon *apaan sih nggak jelas squint emotikonwink
 emotikon

simak ya!

pertama, kamu juga nggak boleh php duluan, yang tulus, yang ikhlas jalaninnya, terima senaturalnya dia, jangan mau baik dan enaknya doang, tapi nggak mau diajak susah, temenin dia dari bawah

kedua, kamu harus setia duluan, kalau dia yakin sama kamu, pasti dia nggak sampai hati buat "curangin" kamu, sekali pun dia pernah "curang" (ya namanya juga cowok) tapi dia tau pasti, kalau dia nggak pernah main-main sama kamu

ketiga, kasih kepercayaan dan kebebasan, kalau dicurigain terus yang ada dia bosen dan pengen lari dari kamu

keempat, jangan jadi cewek "gampangan", contoh: gampang gelendotan, baru pacaran seminggu udah dekep sana dekep sini, cuman "cowok php" yang suka sama "cewek gelendotan", kayak nggak punya tulang belakang aja

kelima, nggak usah ngerengek minta ini itu sebagai tanda cinta dari dia, misal: tiap saat minta cincin, hello! emang dia toko emas, kalau dia emang serius, nggak perlu diminta juga dia bakalan tandain kamu duluan

keenam, kamu jangan bangga kalau dia kenalin kamu ke komunitas pergaulan dia di luar rumah atau di satu lingkungan kampus/kantor tempat kalian sehari-hari ketemu, contoh: dia tenteng kamu ke sana ke mari, ngajak kamu ke kantin, kondangan temen kampus/kerja, nonton dia main futsal, dsb. Tapi kamu nggak pernah dikenalin ke keluarganya, terutama orang tua, udah pasti kamu cuman jadi boneka barbie yang sekedar mau dia pamerin ke temen-temen satu komunitas kalian aja. Tapi di suatu tempat, ada "ratu lebah" yang dia jagain baik-baik, yang setiap mau ajak si ratu pergi, dia pasti jemput langsung ke rumah dan ijin sama orang tuanya, bukan cuman berani main ke kostan kamu selain malam minggu.

ketujuh, kalau cowok kamu tinggalin kamu, coba belajar objektif, pahamin alasannya, kenapa? kalau dia pergi karna "ratu lebah" yang lebih baik dari kamu, jangan sirik dan mencaci si ratu, bahkan keduanya. Inget sejelek apapun dia, dia pernah jadi pilihan kamu, kalau dia nggak baik, berarti kamu toh yang nggak pinter pilih yang baik? Terus be a smart girl, pelajarin apa yang si ratu punya tapi kamu nggak punya, contoh: mungkin dia nggak lebih cantik fisik dari kamu, tapi dia lebih cantik hatinya, mungkin dia nggak kayak kamu yang mudah memaki orang lain yang bahkan belum kamu kenal atau apa pun hal buruk lainnya dari kamu. Mungkin dia juga ada kekurangan, tapi coba curi kelebihannya untuk gantiin kekurangan kamu. Ini nggak lantas kamu harus jadi orang lain, kamu tetep bisa ko jadi diri sendiri, tapi dengan pribadi yang lebih baik. Karna seburuk-buruknya cowok bakalan tetep pilih cewek baik-baik buat jadi "ratu lebah" di sangkar madunya kan?!

terakhir, introspeksi diri sendiri deh, kamu pernah salah apa di masa lalu? jangan bisanya ngedoain yang jelek-jelek buat cowok yang kamu anggap nyakitin kamu, karna tanpa kamu sadar, pasti pernah ada cowok di antah berantah, di belahan dunia lain, yang nggak sengaja ngerasa disakitin sama kamu, jangan cuman nge-judge "semua cowok jahat" "semua cowok sama" "aku nggak percaya lagi sama cowok mana pun", kalau cowok jahat, lantas kamu baik? Kalau kamu baik ko bisa ya dijahatin terus sama cowok? salah-salah doa jelek kamu itu malah berbalik ke arah kamu




Inget, masih ada Allah
 Inget, laki-laki baik untuk perempuan baik :)

Kamis, 11 April 2013

Go Home With Him



teett . . teeett . . teeeett . . . genta pergantian shift berdentang.
Seorang gadis manis bergegas mengemasi perlengkapan tempurnya ke dalam tas di sebuah ruang loker, tanda perang hari itu telah usai. Eits, ini bukan gencatan senjata loh, hanya rutinitas seorang peon sebuah industri manufaktur ternama di wilayahnya. Sudah hampir dua tahun Tiana bertarung di sana, semua terlihat abu-abu baginya.

Usai berkemas, ia melangkah lincah mendekati pos absensi kepulangan.
“pulang Yah!”, sapanya kepada seorang security di dekat pos, Tiana mengenalnya sejak kecil. Tidak bisa tidak, Pak Milno ialah sahabat karib sang Ayah yang juga bekerja di sana sebagai seorang electrician. Kedekatan mereka membuat satu sama lain menganggap hubungannya selayak Ayah dan anak sendiri.
“sama Bapak?”, tanya Pak Milno singkat, “engga ko, sendiri aja”, sahutnya
“bareng Andra aja, dia masuk udah seminggu di sini. Duduk dulu, sebentar lagi juga ke luar”, tawan Pak Milno. Tiana pun manut, hingga datang tersangka tak lama setelahnya,
“pulang duluan ya Pak” terdengar lugas sambil mencium tangan bos besar, Pak Milno, sang Ayah.
“iya, ini si Tiana biar bareng pulangnya”, perintah si bos pada Andra. “ohh, ayo!” ajaknya.

Walau akrab dengan Pak Milno, tapi Tiana belum mengenal anak-anaknya. Ini kali kedua Tiana bertemu Andra. Sebelumnya Andra pernah mengantar Ibunya ke rumah Tiana untuk belajar meronce pernak-pernik dari Ibu Tiana, namun keduanya acuh.

Tiana dan Andra pun berlalu. Rumah keduanya memang searah, selepas itu intensitas berangkat dan pulang bersama tak terelakan lagi. Ya dari sinilah takdir pertama dimulai. Bermula dari usul Pak Milno yang sudah pasti digerakan oleh Tuhan.

Kebersamaan Tiana dan Andra mulai berwarna. Disadari atau tidak, hati keduanya telah memerahmuda beriringan dengan pergantian siang dan malam. Bagaimana tidak? Tujuh hari seminggu, mereka terpisah jarak hanya selama 9 jam di penghujung harinya, selebihnya berada dan beraktifitas di tempat, jalan, dan waktu yang sama.

Meski Andra sangat jengkel dengan aroma merah muda,
namun ia tetap tak dapat mangkir bahwa merah muda itu ada,
manisnya terasa, indah, dan nyata.

Senin, 20 Agustus 2012

betapa rindunya aku padamu :)

Udara dingin mendekap tubuhku, mataku berkeliaran tak tentu arah. Jemari tanganku terus menunggangi mouse dengan sesekali menggelitik keyboard sambil melamun.

Tanpa sadar, si mouse mengantarku ke sebuah homepage akun yg nama pemiliknya tidak asing lagi bagiku. Pada sebuah photo profile mataku menatap lekat, terlena mengagumi keindahan pemiliknya.

Betapa ingin aku menemui penghuninya, bersenda gurau dan mengungkapkan perasaanku padanya, "betapa rindunya aku kepadamu". Tak bisa tidak, sering kali hatiku membisikan namamu disela-sela senggangku.


Bagaimana keadaanmu ? Jika saja hati bisa bicara, ia tak mampu berdusta. Aku ingin lebih dekat denganmu. Bersamamu selamanya. Mungkinkah takdir merestui kau dan aku ? Mengikat kau dan aku dalam pertalian syar'i :D Aku terhanyut perasaan.



Dingin yg mendekapku tergantikan oleh hangatnya kalbu yg sedang berkecamuk. Helaan napas menelan angan-anganku. Aku berpaling ke langit-langit dan tersipu malu, seakan dinding yg bisu menguntit perbuatanku dan sekerumunan semut menertawaiku. Bodohnya aku ini.



Wahai Allah yg membolakbalikkan hati, tuntunlah aku pada takdir yg meneduhkan jiwa yang lemah ini. Agar aku tidak melulu terlena pada sesuatu yang tidak pasti.



Tidak ! Tidak boleh !